🧑🎤 Festival Film Dokumenter 2018
BerandaTopik Festival Film Pendek (Dokumenter) Topik: Festival Film Pendek (Dokumenter) Muda, Berbudaya, dan Berkarya. BPNB D.I. Yogyakarta-November 25, 2018 0. Festival Film Pendek (Dokumenter) BPNB D.I. Yogyakarta 2018. BPNB D.I. Yogyakarta-September 30, 2018 0. Recent Posts. Internalisasi dan Kompetisi Sejarah & Budaya 2022;
Olehkarena itu, BPNB D.I. Yogyakarta menginisiasi generasi muda untuk berkreasi melalui karya film dokumenter kekayaan kebudayaan Indonesia dalam Kegiatan Festival Film Pendek (Dokumenter) BPNB D.I. Yogyakarta 2018.
SEMARANG- Gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2013 baru saja selesai dilaksanakan. Pada penghargaan kali ini, Sang Kiai mendominasi ajang tertinggi bagi insan film di Indonesia itu. Sang Kiai, meraih empat piala citra untuk filmnya, yakni dari kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Penata Suara Terbaik, Sutradara Terbaik dan Film Bioskop Terbaik.. Tentu saja untuk meraih beberapa
Prosesini menjadi pool pembuat film untuk memasukkan filmnya ke ajang Festival Film Dokumenter tiap tahunnya. Pada call for entry, pembuat film akan mengisi data filmnya mulai dari judul film, nama sutradara, dan akhir (]). Misalnya, film program Turning 18 oleh Ho Chao-ti dengan tahun produksi 2018 mendapat call number [IVE-2018-PR-HC].
Takhanya film narasi buatan anak negeri yang semakin terdengar gaungnya di ranah perfilman tanah air, greget film dokumenter pun cukup membanggakan. Dan dalam Festival Film Dokumenter 2009 di mana penjurian dilakukan pada 5-7 Desember lalu, akhirnya diputuskan empat film dokumenter sebagai film terbaik di kategorinya masing-masing.
ForumFilm Dokumenter is a non-profit organization which focuses on the documentary film in Indonesia.The purpose of this organization is to develop the documentary film infrastructure through research, workshop, archive, screenings, production, and of course the festival. This organization was established in 2002 with the name Komunitas Dokumenter, but was changed to Forum Film Dokumenter in
OnMonday to Wednesday, you can catch the last 3 days of Festival Film Dokumenter (Documentary Film Festival) in Yogyakarta. Started in 2002, the festival has become a place of connection for filmmakers and the audience. "From Another Time" runs from now until 13th of January 2018 at Dia.Lo.Gue artspace in Jakarta. for more information
FestivalFilm Dokumenter (FFD) resmi dimulai pada 1 Desember 2019 di Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta. Sebagai perayaan film dokumenter pertama se-Asia Tenggara, FFD tetap konsisten menjadi salah satu penggerak ekosistem dokumenter di Indonesia dengan menempatkan fungsinya sebagai medium ekshibisi, apresiasi, sekaligus edukasi. Gelaran ini dibuka dengan penampilan musik dari Answer
FestivalFilm Indonésia 2008 (dipuncekak: FFI 2008) 36 filem dokumenter (1 filem boten menuhi persyaratan), lan 36 filem cèkak 8 Maret 2018. Tèks iki cumepak kanthi Lisènsi Atribusi-DumSaèmper Creative Commons; paugeran tambahan bokmanawa uga lumaku.
. YOGYAKARTA - Perhelatan Festival Film Dokumenter FFD 2018 resmi berakhir. Berlangsung pada 5-12 Desember 2018, FFD diselenggarakan dengan serangkaian agenda pemutaran film, diskusi, lokakarya kritik, pameran, dan eksibisi sendiri dihelat di Taman Budaya Yogyakarta dan IFI-LIP Yogyakarta. Malam pengenugerahan menjadi penutup gelaran FFD, yang digelar di Societet Militair Taman Budaya Program FFD 2018, Sazkia Noor Anggraini mengatakan, beragam acara dihadirkan selama delapan hari perhelatan. Selain itu, sbanyak 94 film telah diputar dalam 19 program."Sejak 2002 hingga saat ini, FFD berusaha untuk tetap konsisten menerima film-film kompetisi," kata Sazkia. Direktur IFI-LIP Yogyakarta, Sarah Camara menuturkan, selama 16 tahun ini gelaran FFD di IFI-LIP tidak berhenti menawarkan program bermutu. Semua itu diperuntukkan kepada khalayak umum dengan cara yang tematik dan beragam."Sehingga, memberikan kesempatan yang lebih luas dalam penciptaan dokumentasi," ujar kesempatan ini, Asia Doc turut memberikan penghargaan Akatara Award yang disampaikan Forum Flm Dokumenter. Asia Doc merupakan media pengembangan naskah dokumenter bagi pembuat film 12 judul, penghargaan Akatara Award diberikan kepada naskah film The Ant vs The Elephant karya Linda Nursanti. Acara inti malam pengenugerahan ini tentunya pengumuman pemenang dari tiga kategori Kehidupan karya Naira Capah dan Fauzan Syam Adiya terpilih jadi pemenang kategori pelajar, In the Claws of Century Wanting karya Jewel Maranan menjadi pemenang kategori film panjang tahun ini tidak ada pemenang untuk kategori dokumenter pendek lantaran juri tidak menemukan kecukupan eksplorasi bahasa sinema dari lima nominasi. Tapi, The Nameless Boy karya Diego Batara mendapat special mention jury Forum Film Dokumenter, Henricus Pria Setiawan berpendapat, kompetisi film ini merupakan ajang pembuat film membagikan perspektif. Serta, pandangan kritis terhadap isu-isu sekitar."Tahun ini FFD menerima 118 film kategori panjang internasional, 100 film kategori pendek, dan 23 film kategori pelajar," kata FFD 2018, Ukky Satya Nugrahani menambahkan, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari perhelatan FFD tersebut. Pertama, keberadaan festival sebagai ruang dialog tidak akan terjadi tanpa antusiasme banyak lanjut Ukky, akan terus dilakukan evaluasi baik secara penyelenggaraan maupun organisasional. Karenanya, diharapkan gelaran ini senantiasa dapat diselenggarakan setiap tahun."Dan setiap program yang diadakan tahun ini maupun selanjutnya FFD akan lebih spesifik menarget penonton agar lebih tepat sasaran," ujar Ukky.
Film Festival Festival Film Dokumenter FFD is the first documentary film festival in Indonesia as well as in the Southeast Asia that has been held since 2002. This annual program, that is organized by Forum Film Dokumenter, presents documentary as a medium of expression and knowledge ecosystem through exhibitions, discussions, and workshops. The idea first emerged when a group of youth proposed a platform to elaborate the potentials of documentary as a relatively untouched part in Indonesian film industry. Documentary has a specific characteristic that distinguishes it from other audiovisual products, which is its power as a media to educate, reflect, and transcend the limitations of time and space. In the rapid current of mass media, documentaries have an important role as an independent media of aspiration.
festival film dokumenter 2018